SEJARAH SINGKAT SEMINARI MENENGAH ST. YOHANES BERKHMANS TODABELU MATALOKO

 

Seminari St. Yohanes Berkhmans Todabelu Mataloko didirikan tanggal 2 Februari 1926 di Sikka, Maumere, oleh P. Fransiskus Cornelissen SVD, atas prakarsa Mgr. Vestraelen SVD. Seminari ini kemudian dipindahkan ke Mataloko dan diresmikan pada tanggal 15 September 1929 di Mataloko – Ngada. Tanggal pengresmian ini dikenang sebagai hari jadi seminari.

Tahun 1941 ditahbiskan dua imam pertama asal seminari Mataloko, yakni P. Gabriel Manek SVD dan P. Karel Kare Bale SVD. Selanjutnya selalu ada tahbisan imam alumni seminari ini setiap tahunnya.

Seminari melewati masa krisis besar ketika terjadi Perang Dunia II, tahun 1943-1945. Banyak imam diinternir dan dideportasi. Saat itu dua Uskup Jepang, Mgr. Paulus Yamaguchi dan Mgr.Aloysisus Ogihara SJ bersama dua imam Jepang lainnya datang membantu.

Setelah perang, Seminari menyesuaikan diri dengan kurikulum pemerintah. Banyak awam dilibatkan dalam proses pendidikan calon imam. Tanggal 19 Juni 1969 Seminari menyelenggarakan pesta Panca Windu di mana seluruh masyarakat Mataloko dan sekitarnya ikut hadir. Tahun 1979 Seminari menyelenggarakan pesta emasnya dengan penuh syukur.

Tahun 1993, pengelolaan seminari, yang selama ini ditangani biara SVD, dikembalikan ke Keuskupan. Umat dilibatkan dalam proses pendidikan calon imam melalui wadah BP3 atau Komite Sekolah.

Tanggal 27 Oktober 2002 diresmikan Seminari Bunda Segala Bangsa (BSB) di Maumere, yang merupakan kelas terjauh dari Seminari Mataloko. Setelah Maumere resmi menjadi keuskupan sendiri, seminari BSB menjadi institusi yang terpisah dari seminari induknya, yakni Mataloko.

Pada tanggal 15 September 2004, seminari ini merayakan 75 tahun berdirinya. Perayaan tersebut dihadiri 270-an alumni imam dan 10 ribuan umat dan alumni. Pada tanggal 15 September 2017, seminari ini merayakan 88 tahun berdirinya. Telah lebih dari 500 imam dihasilkan oleh lembaga ini, dan telah ada 16 Uskup yang dihasilkan oleh lembaga ini.