

Cinta merupakan sebuah perasaan tulus yang disampaikan dari hati. Cinta yang tulus datang dari dasar hati yang paling dalam. Cinta hadir karena sikap saling percaya. Cinta yang besar itu, dirasakan oleh seminaris saat berpastoral. Joanne Baptista Wolosambi tempatnya. Cinta yang begitu besar dan dalam itu hadir dengan penuh hangat.
Umat Wolosambi memiliki cinta yang besar terhadap seminaris. Hubungan keluarga mungkin tak ada. Namun cinta yang diberi, bak cinta kedua orang tua kandung saja. Perhitungan. Mungkin kata yang tidak mereka kenal saat memberikan kasih sayang.
Banyak kisah indah yang dilewati, bersama umat Wolosambi. Kisah indah, yang sulit untuk dilupakan. Kisah cinta seorang ibu yang begitu besar kepada anaknya. Walaupun tak punya hubungan kekerabatan, ataupun garis keturunan.
Nyaman. Kata itu sangat tepat disematkan. Untuk para umat Wolosambi. Ketulusan yang diberi, membuat kami sangat nyaman. Sangat beda sekali perlakuan yang kami alami. Saat ini, saya menyadari bahwa betapa umat menantikan kehadiran seorang calon imam di tengah mereka. Oleh sebab itu, jadilah seorang calon imam yang berpribadi baik dan berkarakter mulia. Agar presepsi umat tidak dapat dipatahkan.
Dari kebaikan umat. Saya yakin hal serupa tidak hanya seminaris rasakan saat di Wolosambi saja. Namun, dapat di mana saja jika seminaris membawa kebiasaan baik yang diperoleh saat di asrama. Sikap yang baik dan ramah, sangat diapresiasi oleh banyak orang. Para calon imam sampai diberikan respon baik oleh umat, bukan hanya status belaka. Tetapi dibalik perawakan yang beragam itu, tertanam tujuan yang sama. Yaitu sebagai para saksi Kristus.
Terima kasih Wolosambi. Banyak pelajaran yang kami peroleh. Namamu akan menghiasi segala warna yang indah dalam perjalanan imamat kami. Segala hal baik yang tercurah, akan kami terima dan akan kami tanamkan dalam hidup dan karya kami. Segala macam pemberian, akan kami kembalikan dalam bentuk doa. Dan pada akhirnya kami hanya dapat mengucapkan terima kasih yang besar terhadap keluarga besar Paroki Joanne Baptista Wolosambi. (Eskil Lou – IX B)