MATALOKO, JB – Para siswa kelas IX SMPS Seminari St. Yohanes Berkhmans Mataloko menyelenggarakan kegiatan retret tahunan di Rumah Retret Kemah Tabor sejak Minggu (11/02/2024) hingga Selasa (13/02/2024). Kegiatan retret ini diikuti oleh 76 siswa beserta 3 orang guru pendamping (Bapak Uten, Bapak Dony, dan Fr. Orsan, OFM). Pemateri utama dalam retret kali ini adalah RD. Albert Dedon.
Para peserta retret dan pendamping mulai melakukan check in di Rumah Retret Kemah Tabor pada Minggu (11/02/2024), pukul 15.00 WITA. Setelah melakukan check in, para peserta retret diarahkan dan dipersilahkan masuk ke kamar tidur sesuai kelompoknya masing-masing oleh pegawai dan resepsionis Rumah Retret Kemah Tabor. Setelah semua peserta retret dipersilahkan masuk kamar tidur, pegawai dan resepsionis Rumah Retret Kemah Tabor kemudian mempersilahkan para pendamping untuk menempati kamar yang sudah disediakan. Para pendamping setia mendampingi kelas IX selama kegiatan retret berlangsung.
Fasilitas yang tersedia di Rumah Retret Kemah Tabor sangat lengkap untuk kelancaran kegiatan retret. Rumah Retret Kemah Tabor menjadi salah satu tempat yang cocok untuk kegiatan retret, menurut pihak Seminari. Urusan tentang makan-minum dan lain-lain disediakan dengan baik oleh pihak pengelola Rumah Retret Kemah Tabor.
Tujuan utama dari kegiatan retret ini adalah untuk mendekatkan diri dengan Tuhan dengan mencari kesunyian dan menghindari berbagai urusan pribadi. Oleh karena itu dinamika kegiatan retret hanya berputar pada kegiatan Ekaristi, doa, makan, pertemuan, menulis refleksi, dan permenungan atau meditasi. Dinamika yang sama selalu terjadi selama tiga hari kegiatan retret berlangsung.
Pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan saat retret bertujuan untuk mengembangkan kepribadian seminaris dalam menggali iman yang lebih dalam. Semua kegiatan pertemuan, permenungan, dan penulisan refleksi terjadi di Ruang Pertemuan atau Aula Rumah Retret Kemah Tabor.
Pada Minggu (11/02/2024) pukul 17-18.30 WITA para peserta retret mengikuti pertemuan pertama. Tema yang diangkat oleh RD. Albert Dedon dalam pertemuan tersebut ialah “Pertobatan”. Para peserta mengikuti pertemuan pertama dengan penuh semangat dan khusyuk. “Pertobatan berhubungan erat dengan pengorbanan. Bentuk pengorbanan itu seperti setia kepada Allah, setia kepada kebaikan dan kebenaran, serta mau berubah ke arah yang lebih baik,” tutur RD. Albert Dedon. Titik tolak pertobatan yang diangkat oleh RD. Albert Dedon adalah Kisah Pertobatan Saulus (Bdk. Kis 9:1-19a).
Pertemuan kedua terjadi di hari yang sama dan diisi dengan kegiatan meditasi pribadi di ruang pertemuan pada pukul 20.00 – 20.45 WITA. Setelah kegiatan meditasi pribadi selesai, para peserta retret diajak oleh RD. Albert Dedon untuk mendaraskan doa rosario bersama untuk menutup seluruh rangkaian kegiatan, kemudian istirahat malam.
Pertemuan ketiga terjadi di hari kedua, Senin (12/02/2024), mulai pukul 08.00 – 09.45 WITA. Tema yang diangkat pada pertemuan tersebut adalah “Dekat Dengan Allah”. RD. Albert Dedon memberikan motivasi bagi peserta retret bahwa mengenal Allah jangan sebatas teori, tetapi dengan pengalaman pribadi akan kasih Allah yang dicurahkan bagi setiap orang.
Tema tentang “Berdoa” adalah topik yang dibahas pada pertemuan keempat. Pertemuan terlaksana di hari yang sama pada pukul 10.00 – 12.00 WITA. Para peserta retret mengikuti pertemuan dengan penuh perhatian.
“Tujuan berdoa adalah mendekatkan diri dengan Allah. Persahabatan yang dekat dengan Allah membuat hidup menjadi berarti,” tutur RD. Albert Dedon. Beliau juga menegaskan bahwa kita harus mempersembahkan waktu yang terbaik bagi Tuhan. “Berikanlah waktumu yang terbaik untuk Tuhan. Jangan datang kepada Tuhan hanya di saat kamu lelah atau ketika menghadapi suatu persoalan”, tambah RD. Albert Dedon.
Dalam pertemuan kelima, dibahas tema tentang “Sudut Pandang”. Pertemuan berjalan dengan baik dan lancar. Ada hal-hal penting dan menarik yang disampaikan oleh RD. Albert Dedon. Pertemuan dilaksanakan pada pukul 16.45 – 18.30 WITA. Dalam pertemuan, RD. Albert Dedon mengajak para peserta retret untuk selalu melihat sesuatu dari sisi yang positif; melihat dengan mengenakan kaca mata gandum, bukan kaca mata ilalang (Bdk. Mat 13:24-30).
Pertemuan keenam terjadi pada pukul 20.00 – 21.00 WITA. Pertemuan ini diisi dengan kegiatan permenungan dan meditasi pribadi. Setelah itu, dilanjutkan dengan doa rosario bersama untuk menutup seluruh rangkaian kegiatan retret di hari kedua.
Dalam pertemuan ketujuh, RD. Albert Dedon mengulas tema tentang “Kepemimpinan”. Pertemuan ini terjadi pada Selasa (12/02/2024) pukul 08.00 – 09.45 WITA. “Kepemimpinan dimulai dari diri sendiri. Menjadi pemimpin berarti menjadi orang yang menjalani proses pengembangan diri secara terus-menerus; ada kontinuitas”, ujar RD. Albert Dedon.
Pertemuan terakhir, pertemuan kedelapan, terjadi pada pukul 10.30 – 11.15 WITA. Pertemuan ini diisi dengan kegiatan permenungan dan meditasi pribadi atas semua pertanyaan refleksi yang diberikan dari hari pertama sampai hari ketiga.
Seluruh rangkaian kegiatan retret ditutup dengan Perayaan Ekaristi yang terjadi di Kapela Transfigurasi Rumah Retret Kemah Tabor pada pukul 11.45 – 13.00 WITA. Di akhir Perayaan Ekaristi, Ketua OSIS SMPS St. Yohanes Berkhmans Mataloko (Clovis Mere) memberikan kata penutup dan ucapan terima kasih kepada RD. Albert Dedon (selaku pemateri), para pembimbing, dan semua peserta retret.
“Saya berharap poin-poin penting yang kita peroleh dari kegiatan retret yang sudah kita jalankan menjadi pegangan bagi kita masing-masing untuk memulai proses pertobatan dan perubahan. Mari kita memulai perubahan itu dari dalam diri kita sendiri agar kita bisa menjadi orang yang berguna sesama dan semua yang ada di sekitar kita, ujar Clovis Mere dalam kata penutupnya.
Kata penutup dan ucapan terima kasih berikutnya disampaikan oleh Fr. Orsan, OFM sebagai perwakilan Tim Prefek SMP. Selain menyampaikan ucapan terima kasih, Fr. Orsan, OFM juga menitipkan pesan dan harapan bagi semua siswa kelas IX yang telah mengikuti kegiatan retret.
“Para formator mengharapkan agar teman-teman sekalian mampu menimba sesuatu dari kegiatan retret ini. Jangan sampai, teman-teman sekalian tidak membawa pulang sesuatu dari tempat ini. Tunjukkan itu melalui perubahan tingkah laku sehari-hari, baik di komunitas seminari maupun di komunitas keluarga dan masyarakat”, ungkap Fr. Orsan, OFM.
Setelah Perayaan Ekaristi penutup selesai, para peserta retret beranjak ke kamar makan untuk santap siang bersama. Sesudah itu, diadakan sesi foto bersama. Sekitar Pukul 14.30 WITA, siswa kelas IX berangkat kembali ke Seminari. Setibanya di Seminari, siswa kelas IX kembali menjalankan aktivitas harian seperti biasa.
Peliput: Dimas Wea