Pengembangan diri selanjutnya setelah proses pendidikan akademik adalah kegiatan weekend. Kegiatan ini dikhususkan bagi siswa Seminari. Weekend – demikian nama kegiatan pastoral di atas, merupakan salah satu program unggulan asrama yang mulai berjalan pasca Covid-19. Kegiatan ini dirancang oleh tim prefek agar dapat menjadi sarana pengembangan diri bagi seminaris, khususnya dalam bidang pewartaan dan sosialisasi bersama umat. Tujuan kegiatan ini juga untuk mempererat motivasi panggilan para calon imam.
Terhitung mulai dari Jumad, tanggal 8 Maret 2024 hingga Minggu, tanggal 10 Meret 2024, pihak SMPS Seminari Santo Yohanes Berkhmans Mataloko telah melaksanakan kegiatan pastoral di Paroki St. Joanne Baptista, Wolosambi.
Adapun kegiatan weekend ini meliputi jalan salib, katekese dan perayaan Ekaristi bersama umat. Menariknya, weekend tidak hanya berpusat pada kegiatan rohani saja. Pasalnya, pihak Seminari telah melaksanakan kerja sama dengan SMPN 1 Mauponggo. Pertandingan persahabatan pada cabang olahraga (sepak bola dan bola voli).
“Dalam pertandingan bersama teman-teman dari SPENSA, saya merasa gugup. Rasa ini muncul karena pertama kalinya saya dan tim voli Berkhmawan berhadapan dengan anak-anak pantai yang dikenal sebagai pemain voli yang ulung”, ujar Tom Naba, salah satu seminaris yang bergabung dalam tim voli Berkhmawan Junior, kala diwawancarai pada Selasa, 12 Maret 2024.
Meskipun mengalami kekalahan pada pertandingan persahabatan tersebut, para pemain voli Berkhmawan Junior tetap menunjukkan sportivitas dan solidaritas terhadap teman-teman dari SMPN 1 Mauponggo.
Selain pertandingan persahabatan, pihak paroki juga menggalang kerja bakti bersama seminaris di beberapa lokasi, mulai dari Gereja, halaman paroki, kebun paroki, kapela setiap stasi, dll. Melalui kegiatan ini diharapkan para seminaris dapat memetik nilai-nilai persaudaraan, kerja sama dan motivasi baru dalam menapaki jalan panggilan, sehingga weekend tidak hanya menjadi event belaka, tetapi dapat membekas dan memberikan makna bagi setiap seminaris.
Selama berpastoral, seminaris disambut dan diterima dengan baik oleh umat KUB dan keluarga tempat mereka menginap. Sambutan umat dalam kegiatan juga memuaskan para seminaris, khususnya kebutuhan perut. Para seminaris disuguhkan aneka buah hasil kebun umat dari Paroki Wolosambi. Setidaknya, kebutuhan rohani dan jasmani seminaris terpenuhi melalui tangan kasih dan diwarnai senyuman hangat dari seluruh umat paroki St. Joanne Baptista, Wolosambi.
Dalam sambutannya, Clovis Mere selaku perwakilan dari para seminaris mengatakan, “Sebelum kami masuk dalam keluarga, kami telah merasakan kehangatan kekeluargaan itu kala disambut dan diterima oleh Pastor Paroki dan para ketua stasi.” Kekeluargaan sendiri merupakan tempat permata dan terutama dalam pembentukan karakter pribadi seseorang. Hal itu, penting bagi para calon imam agar dapat merasakan pendidikan dalam keluarga sebagai bekal dalam menghadapi dunia luar.
Melalui kegiatan ini seminaris dipersiapkan dan dilatih secara mental agar dapat mempersiapkan kondisi ;pastoral yang berbeda-beda di tengah umat. Hidup bersama umat juga membantu seminaris agar dapat memahami arti cinta kasih kepada sesama. Kasih adalah suatu pemberian yang paling berharga yang pernah dihadirkan Tuhan kepada manusia. Oleh karena itu, marilah kita saling berbagi kasih dengan sesama yang ada di sekitar kita. Kiranya weekend dapat mengajarkan kita untuk mendasari seluruh jalan panggilan kita dengan semangat cinta kasih (Anjelo Jago, IX A)