Seminar Sehari Calon Guru Penggerak
Beatriks Igo, Calon Guru Penggerak (CGP) SMPS Seminari St. Yohanes Berkhmans Mataloko, menggelar presentasi modul ke-3 berjudul “Pemetaan Aset Kolaboratif di SMPS Seminari St. Yohanes Berkhmans Mataloko”, Rabu (08/11/2023). Acara ini diikuti dengan antusias oleh semua peserta yang hadir. Komponen peserta yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Pengawas Sekolah Kabupaten Ngada, Pengawas Binaan Seminari Mataloko, Kepala Sekolah SMPS Seminari Mataloko, Tokoh Pendidikan, Tokoh Masyarakat, Tokoh Gender, Perwakilan Orang Tua Siswa, Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMPS Seminari Mataloko, dan beberapa perwakilan siswa.
Acara dimulai pukul 09.00 WITA dan dibuka dengan sambutan hangat dari Kepala Sekolah SMPS Seminari St. Yohanes Berkhmans Mataloko, RP. Anton Waget, SVD. Dalam sambutannya, RP. Anton Waget, SVD mengangkat sebuah prinsip dan filosofi pendidikan yang ada dalam masyarakat Vietnam dan Jepang. Dia menegaskan bahwa upaya meningkatkan standar dan kualitas pendidikan yang kreatif dan inovatif merupakan tugas bersama yang melibatkan peran seluruh elemen masyarakat; bukan hanya tugas para guru.
“Di Vietnam, untuk mendidik satu orang saja, membutuhkan peran serta seluruh masyarakat. Kita juga melihat dalam masyarakat Jepang, setelah mengalami kehancuran akibat perang dunia II, mereka mulai membangun negaranya dengan pendidikan. Indonesia, melalui Ki Hadjar Dewantara, sudah mulai memikirkan kemerdekaan bangsa lewat pendidikan. Dia telah membangun dan meletakkan dasar pendidikan bangsa Indonesia dengan sangat baik.” ujar RP. Anton Waget, SVD.
Selanjutnya, RP. Anton Waget, SVD mengajak peserta untuk mendukung dan mengapresiasi program Pemerintah Indonesia saat ini yang berupaya meningkatkan standar dan kualitas Pendidikan di Indonesia lewat program guru penggerak. Secara khusus, RP. Anton Waget, SVD mengapresiasi usaha keras Beatriks Igo yang membuka diri menyambut program ini dengan sukacita, sekalipun ia harus melewati banyak tantangan dan rintangan seperti beban tugas di sekolah, keluarga, dan juga di lingkungan masyarakat. Di akhir sambutannya, RD. Anton Waget, SVD membuka kegiatan secara resmi dan disambut dengan tepuk tangan dari para peserta.
Kegiatan presentasi dan diskusi ini berjalan lancar. Sesuai dengan semangat pengajaran partisipatif, Beatriks mendorong peserta untuk berbagi ide dan pengalaman mereka, menciptakan suasana diskusi yang dinamis. Beatriks juga mengajak peserta untuk bersama-sama melihat dan mendalami potensi aset yang ada di SMPS Seminari Mataloko. Melalui konsep-konsep penting pemetaan aset kolaboratif, materi presentasi diperkaya dengan studi kasus, contoh praktis, dan interaksi langsung dengan peserta.
Kegiatan presentasi modul ke-3 ini ditutup dengan sambutan dari Kepala Sekolah SMPS Seminari Mataloko. Dalam sambutan penutupnya, RP. Anton Waget, SVD mengapresiasi kerja keras Beatriks yang sudah memasuki tahap-tahap akhir dari perjuangannya untuk menjadi seorang guru penggerak. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah terlibat dalam kegiatan ini sekaligus mengajak para peserta agar membangun kerja sama yang baik dalam meningkatkan standar dan kualitas pendidikan di SMPS Seminari Mataloko.
Aset yang Melimpah
Pemetaan aset kolaboratif di SMPS Seminari St. Yohanes Berkhmans Mataloko menjadi fokus utama dalam presentasi modul ke-3, yang menyoroti peran vital aset dalam pengembangan dan pertumbuhan Pendidikan di Seminari. Dalam sesi diskusi pemetaan aset di SMPS Seminari Mataloko, para peserta memunculkan banyak ide yang bernas terkait beragam modal yang turut mendukung pertumbuhan dan kemajuan Pendidikan dan Pendampingan di Seminari.
Beragam modal yang mendukung aset kolaboratif ditampilkan dalam kegiatan presentasi ini. Modal manusia, sebagai fondasi utama, ditekankan sebagai penggerak utama di balik inovasi dan keberlanjutan. Kehadiran modal sosial, fisik, lingkungan, finansial, politik, agama dan budaya turut memberikan kontribusi penting bagi kelangsungan proses Pendidikan dan Pendampingan di SMPS Seminari Mataloko.
Salah satu poin penting yang dibahas adalah bagaimana kolaborasi lintas-modal ini mampu menciptakan sinergi yang menghasilkan keunggulan kompetitif. Dengan memadukan kekayaan sumber daya manusia yang terdidik dan terampil, lahan yang luas, lingkungan yang kondusif, modal finansial yang terkelola dengan baik, dan dukungan kuat dari elemen masyarakat sekitar, SMPS Seminari Mataloko mampu membangun fondasi kokoh bagi perkembangan pendidikan yang berkelanjutan.
Presentasi ini tidak hanya memberikan wawasan mendalam terkait pentingnya kolaborasi antar-modal, namun juga menyoroti aset yang melimpah yang ada di SMPS Seminari Mataloko. Semua peserta mengakui bahwa aset yang dimiliki oleh SMPS Seminari Mataloko sangat melimpah dan berpotensi untuk menciptakan dampak positif yang lebih luas bagi pendidikan di Indonesia.
Proyeksi Masa Depan
Nani Songkares, Pr, selaku Tokoh Pendidikan, memunculkan dan menyampaikan macam-macam aset yang ada di SMPS Seminari Mataloko. Pemetaan tersebut sengaja dimunculkan untuk memancing daya pikir kreatif para peserta dalam merancang model pemanfaatan aset yang efektif dan efisien. Secara cermat dan teliti, RD. Nani Songkares, Pr membahas dan mendukung perubahan model pendekatan, yakni dari pendekatan defisit ke pendekatan aset.
“Model pendekatan defisit ke pendekatan aset merupakan upaya untuk melihat ke depan, merencanakan, dan meningkatkan efektivitas pembelajaran di sekolah kita. Model pendekatan ini sangat membantu kita dalam melihat peluang-peluang yang ada, sekecil apa pun itu, demi meningkatkan standar dan kualitas pendidikan kita. Maka, model pendekatan ini mesti menjadi pegangan kita bersama,” ungkap RD. Nani Songkares, Pr.
Sejalan dengan Beatrix, RD. Nani Songkares, Pr melihat banyak potensi yang ada di Seminari, mulai dari sumber daya manusia yang berkualitas, fasilitas yang memadai, hingga program guru penggerak yang sedang digalakkan untuk sebuah model pendidikan dan pendampingan inovatif yang dapat dikembangkan secara kontinu. Ia juga menyoroti peran penting staf formator atau pembina, karyawan/karyawati, serta faktor-faktor penunjang lainnya dalam proses pendidikan dan pendampingan para siswa seminari di SMPS Seminari Mataloko.
Kehadiran para peserta dari berbagai latar belakang pendidikan dan profesi turut memperkaya presentasi dengan sumbangan ide-ide menariknya. Mereka berkesempatan untuk berbagi pandangan serta gagasan inovatif terkait proyeksi pengembangan aset-aset yang telah digali bersama dalam diskusi. Dari paparan dan diskusi yang terjadi, tergambar jelas potensi besar yang dimiliki oleh SMPS Seminari Mataloko untuk menjadi salah satu lembaga pendidikan unggulan di masa depan.
Menariknya, kegiatan presentasi ini tidak hanya memberikan wawasan, tetapi juga menjadi platform bagi kolaborasi dan pengembangan lebih lanjut untuk mengejar visi masa depan yang cerah dalam dunia pendidikan. Tentunya, presentasi dan diskusi ini telah memberikan pandangan baru dan inspirasi bagi para peserta, serta menandai langkah awal yang penting dalam memetakan arah masa depan pendidikan di SMPS Seminari Mataloko.
Komitmen Bersama
Beatriks dan semua peserta yang hadir mencoba membangun komitmen bersama sebagai bentuk tindak lanjut pemanfaatan aset yang ada. Kegiatan ini menggambarkan pentingnya sinergi dan kolaborasi dalam menggali potensi besar yang dimiliki oleh aset seminari.
Dalam presentasi yang digelar, Beatriks menyoroti betapa vitalnya aspek kolaborasi dalam mengembangkan potensi aset pendidikan. Poin yang sama ditegaskan juga oleh RP. Anton Waget, SVD, RD. Nani Songkares, Pr, dan tokoh-tokoh penting yang lain terkait komitmen bersama dalam keterlibatan aktif dari semua pihak untuk menjadikan seminari sebagai lembaga pendidikan yang semakin maju dan unggul.
Para peserta mengapresiasi dan mengakui potensi aset seminari yang melimpah, yang menjadi fondasi kuat untuk memproyeksikan masa depan pendidikan di SMPS Seminari Mataloko. Mereka menggarisbawahi pentingnya pengembangan potensi siswa, pengelolaan sumber daya, serta penyelarasan visi bersama untuk mencapai hasil yang optimal.
Yang penting adalah bagaimana komitmen bersama dari seluruh elemen seminari akan menjadi landasan kokoh dalam mencapai tujuan pendidikan yang lebih luas. Oleh karena itu, kegiatan presentasi ini menjadi tonggak penting dalam memperjelas arah pendidikan seminari ke depan, dengan menegaskan bahwa komitmen bersama adalah kunci utama dalam mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Para peserta mengharapkan agar kehadiran guru penggerak dan colan guru penggerak menjadi pemicu untuk upaya lebih lanjut dalam mengembangkan potensi pendidikan yang unggul, kreatif, dan inovatif di SMPS Seminari Mataloko.
Kontributor: Sdr. Orsan Sudirman, OFM