Oleh: Anjelo Jago (IX A)
Taize merupakan kegiatan rohani yang sudah tidak asing lagi di telinga para seminaris. Pasalnya, ibadat taize telah menjadi satu event pokok dalam kalenderium asrama SMPS Seminari St. Yohanes Berkhmans Mataloko dalam bidang pengembangan rohani. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan agar para seminaris dapat meningkatkan spiritualitas hidup rohani ke arah yang lebih baik. Dalam kegiatan ini, seminaris dituntut agar dapat mengalahkan rasa kantuk dan memusatkan seluruh perhatian kepada Firman Allah serta renungan yang dibawakan oleh Frater yang memimpin ibadat taize.
Makna dan Pengertian Taize
Ibadat Taize adalah bentuk ibadat yang unik dan menarik, yang berasal dari desa Taize, sebuah desa kecil di Perancis yang terletak di wilayah Burgundy. Ibadat Taize dikenal karena musiknya yang khas, dengan lagu-lagu yang sederhana, ringkas, dan diulang-ulang dengan irama yang tenang dan mengalun. Ibadat ini dimulai dengan waktu kesunyian yang cukup lama, kemudian dilanjutkan dengan bacaan dari Alkitab dan doa-doa yang dipimpin oleh seorang pemimpi ibadat. Musik menjadi bagian penting dari ibadat Taize, yang membekali suasana yang tenang dan hening, serta memperluas hubungan antara umat dengan Tuhan.
Ibadat Taize mendorong konsep kebersamaan, persatuan, dan kedamaian antara umat manusia, serta kesederhanaan dan keheningan dalam beribadat. Selain itu, ibadat ini juga mempromosikan pentingnya meditasi dan kontemplasi dalam proses ibadat. Ibadat Taize telah menjadi salah satu bentuk ibadat yang popular di seluruh dunia, dan seringkali diadakan dalam acara-acara ekumenis atau interfaith.
Mencari Diri-Nya Melalui Doa
Pada kesempatan kali ini, tema renungan yang diangkat adalah “Bagaimana Mencari Sebuah Tempat Bernama Surga”? Di zaman yang penuh dengan kemudahan ini, berbagai tempat dapat ditelusuri dengan bantuan google maps. Mau sekolah, tempat wisata, semua tempat pasti akan terjangkau dengan mudahnya. Tapi, apakah google maps dapat menjangkau sebuah tempat bernama ‘Surga’?
Tentu, jawabannya tidak. ‘Surga’ mempunyai google maps-nya sendiri. Google maps yang hanya dapat dipakai melalui doa dan karya kita di dunia, kendati google maps tersebut tidak muncul dalam bentuk aplikasi di handphone atau gadget yang kita miliki. Maksudnya, kita hanya dapat menemukan ‘Surga’ apabila kita dapat memaksimalkan doa dan amal bakti kita selama berada di dunia. Surga adalah tempat yang diinginkan oleh semua orang beriman, namun sulit untuk dicapai lantaran kita sendiri yang menjauhkan diri dari tempat tersebut.
Surga bukan hanya nama sebuah tempat di alam baka. Kata ini juga bertindak untuk menyatakan kondisi pribadi dan lingkungan bagi sesama. Kondisi yang disebut surga adalah kondisi dimana kita dapat mewujudkan situasi yang kondusif bagi sesama menuju perdamaian.
Mewujudkan Surga Melalui Heningnya Doa
Kita dapat mewujudkan ‘kondisi Surga’ melalui banyak cara. Salah satunya adalah melalui cara menciptakan keheningan. Keheningan dapat dinyatakan sebagai perwujudan dari seseorang yang dapat mengondisikan suara.
Taize membantu kita agar dapat mencapi keheningan dalam doa. Dengan mencapi kehenigan, seorang seminaris dapat masuk lebih dalam melalui doa. Pendalaman doa membantu seminaris agar dapat memperat hubungan dengan Allah.
Selain keheningan, taize juga mengajak seminaris untuk mengalahkan rasa kantuk, yang kita ketahui bersama sebagai momok dalam setiap aktivitas rohani di lembaga ini. Kiranya, taize dapat menjadi sarana bagi para seminaris agar dapat mengesampingkan nafsu ragawi, dan berfokus pada keilahian Sang Pencipta (Editor: Fr. Orsan, OFM)